Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 02:03:27【Sehat】398 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(41532)
Artikel Terkait
- BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
- SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel
- Perpres Tata Kelola MBG tetapkan larangan masak sebelum pukul 12 malam
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
- Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG
- KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib
Resep Populer
Rekomendasi

Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen

UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel

PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi

Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan

PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi

Presiden Prabowo komitmen sempurnakan program MBG

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta

Kemlu upayakan WNI kabur dari sentra online scam Kamboja dipulangkan